Rabu, 17 Februari 2016

Penerapan alat Finger Print di SD Kujau

Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung telah mulai mendistribusikan alat Finger Print atau alat sidik jari untuk mendata kehadiran setiap guru di masing - masing sekolah di Kabupaten Tana Tidung. Kepala Sekolah saya pun kemarin juga kebagian alat tersebut. Saya pun diserahkan tugas untuk mengoperasikan serta menginput data - data pegawai yang ada di sekolah saya. Awalnya lumayan bingung juga karena baru pertama kali ini saya melihat alat tersebut...hehehehe....maklum, masih wong ndeso. Pertama kali di pikiran saya sih, "apa bisa ya di sekolah pedesaan seperti ini cocok menggunakan alat ini?". Namun karena saya diamanatkan untuk mengoperasikan alat ini, mau tidak mau, ya harus saya ikuti. Lagipula, jaman sekarang diwajibkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk turut andil dalm kedisiplinan. Sebenarnya penggunaan Finger Print ini sangat praktis digunakan. Tidak perlu tanda tangan setiap hari untuk mengisi kehadiran. Hanya scan salah satu jari ke mesin Finger Print, presensi pegawai udah terdata yang disertai dengan waktu kehadiran. Akan tetapi, jika pegawai yang bersangkutan tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan, maka akan dianggap tidak hadir karena alat ini harus memindai salah satu jari pegawai yang bersangkutan sehingga sulit untuk diwakili salah satu pegawai yang lain.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar