Selasa, 21 November 2017

Mengobati Flu anti mainstream

Siapa sih yang tidak pernah kena flu? Pasti rasanya tidak enak. Hidung tersumbat, kepala sakit, tenggorokan tidak nyaman, bahkan terasa demam.

Dari pengalaman saya yang dari kecil sering terkena flu. Bahkan sempat malu ketika SMP ketika ulangan bersama-sama, jadi saat ulangan semester, duduknya diacak oleh guru. Waktu itu duduk semeja dengan kakak kelas. Hari itu saat sedang flu, ingus meleleh terus sampai - sampai tidak konsen mengerjakan ulangan. Namun tiba saatnya pas batuk, suara dahak pun menggelegar diiringi hingus yang membalon keluar dari hidung. Waduuuh....malu sekali....

Dari pengalaman itu, saya sangat menjaga kesehatan. Minum madu secara teratur,  beraktivitas sampai keringatan, senam pagi, sudah serig saya lakukan. Tapi ada saja saatnya saya terkena flu dan harus makan obat lagi.

Hingga akhirnya saya dapat cara mengobati flu dari istri tanpa harus minum obat. Awalnya sih tidak percaya karena hanya menggunakan tisu wajah saja. Namun akhirnya saya percaya dengan cara tersebut karena sudah mencoba beberapa kali dan flu cepat sembuh.

Bagi yang ingin mencoba, langkah -  langkahnya :
1. Ambil tisu.


 2. Pisahkab tisu yang terdapat dua lapisan. Ambil selembar saja
3. Setelah dipisah, pilinlah seperti digambar. Lebih kecil lebih baik supaya tidak melukai lubang hidung.



4. Yang terakhir, masukkan tisu yang sudah dipilin  ke dalam lubang hidung. Sambil di masukkan, sambil di goyang perlahan sampai kita bersin. Untuk pertama kali pasti akan terasa geli. Tapi demi kesembuhan, pasti bisa dilakukan. Setelah itu, kita akan bersin berulang ulang. Akan banyak lendir yang keluar. Setelah bersin - bersin, akan kita rasakan sensasi kenikmatan. Hehehhee.


Sekianlah cara menyembuhkan flu tanpa obat. Cara ini sebaiknya dilakukan jika flu baru mulai menyerang supaya cara ini bisa ampuh.
Cara ini juga merupakan cara mengeluarkan lendir yang berisi virus flu supaya bisa dipaksa keluar melalui bersin.


Kamis, 09 November 2017

mengganti oli sigra yang lebih encer

Awalnya sih, saya acuh dengan oli mobil. Anggapan saya, semua oli itu sama. Yang membedakan hanya dari harganya saja. Namun setelah membaca artikel artikel yang berkaitan dengan oli kendaraan, timbul rasa penasaran untuk mencoba oli merk lain.

Selama ini saya hanya menggunakan oli dengan viskositas 10w - 40, baik sepeda motor atau mobil. Namun, selama ini tidak ada masalah sih. Apalagi keseringan saya mengganti oli sebelum waktunya.

Nah, semenjak saya telah menggunakan mobil LGCG, saya merasa perlu teliti dalam menggunakannya untuk mencegah pengeluaran budget yang lebih besar. Sudah kita ketahui, bahwa dampak yang tidak baik pasa mesin bisa kita rasakan setelah bertahun - tahun menggunakan kendaraan. Oli salah satu rutinitas yang perlu diperhatikan.

Beberapa perubahan langsung yang saya rasakan setelah menggunakan oli 5w-30 pada mobil LGCG yang sebelumnya saya gunakan adalah 10w-40. Starter terasa lebih ringan dan suara mesin menjadi lebih halus. Sebelumnya sih, untuk menstarter mobil, suaranya agak kasar padahal mobil baru berumur 19 bulan, serta suara mesin agak kasar.

Untuk penggantian oli berikut, saya ingin coba oli yang lebih encer lagi yakni 0w-20 sesuai standar anjuran pabrikan. Sementara saya gunakan 5w-3o dulu karena cuaca di kalimantan  utara cukup panas.