Minggu, 28 Februari 2016

Wah...jalan Tg. Palas menuju Desa Pimping licin kalau hujan

Baru kali ini saya lewat jalan dari Tg. Palas ke tujuan yaitu desa kujau sempat terkendala karena licinnya jalan yang ada di sekitaran Desa Sungai Uma (sekitar 5 km dari pusat tanjung palas). Yang lewat jalan ini kalau hujan baru saja reda mesti hati - hati deh. Saya berapa kali oleng karena jalan sangat licin ditambah naik gunung lagi.
Jalan ini kembali licin karena adanya proyek pelebaran jalan serta pemangkasan gunung yang dianggap berbahaya rawan longsor, sehingga jalan yang sebelumnya memang masih beraspal bagus, sudah tertimbun tanah urukan.
Mudah - mudahan proyek jalan ini berjalan lancar dan cepat selesai demi kelancaran dan keselamatan pengguna jalan.

Selasa, 23 Februari 2016

Aquaponik cabai

Tidak terasa sudah hampir 3 bulan berlalu, cabai tiung yang saya tanaman dengan cara mini akuaponik mulai masak. Lumayan lama juga berbuahnya cabai ini. Tidak tau, waktu 3 bulan itu lama atau tidak untuk cabai jenis ini. Tetapi, tidak akan mengecewakan dengan hasil cabai yang didapat dari cara akuaponik ini. Buahnya lebat dan subur, sampai - sampai tanaman menunduk karena banyaknya buah cabai.

 Dari pengalaman saya yang sudah menerapkan hidroponik sistem akuaponik dan sistem wick, akuaponik lebih mudah dalam penanganan. Selain itu, saat panen sayuran, kita juga bisa panen ikan. Wah, double untung deh. Karena tanaman mendapat nutrisi dari pup ikan, sudah jelas kita menggunakan pupuk alami. Kalau menggunakan sistem wick, nutrisi harus di pesan  melalui online serta pada saat masa tanam tanaman, tidak boleh sampai terkena hujan. Namun itu tergantung pilihan masing - masing. Yang pasti, hasil yang didapat dari hidroponik sungguh memuaskan. Tanaman lebih jarang terkena hama dan penyakit.

Kalau dari segi biaya, akuaponik memang lebih mahal. Yang pasti, peralatan yang butuhkan adalah pompa kolam, pipa atau selang, wadah atau kolam dan juga ikan pastinya.

sebenarnya, mini akuaponik ini adalah hanya percobaan saja. Karena Alhamdulillah sukses, Insya Allah mau membuat akuaponik untuk usaha skala kecil, hehehe...







Minggu, 21 Februari 2016

Penyerahan SK 100% Kabupaten Tana Tidung

Alhamdulillah, saat yang dinanti - nanti telah tiba. Saat yang paling di tunggu para CPNS / ASN. Kalau sudah terima SK ini, berarti sudah dinobatkan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kabupaten Tana Tidung. Acara penyerahan SK ini juga sekaligus dilakukan pengucapan sumpah oleh para CPNS/CASN yang akan diangkat menjadi PNS/ASN. Pengucapan sumpah dipimpin langsung oleh Bupati Kabupaten Tana Tidung,Bapak Undunsyah.
Merinding saat saya ucapkan sumpah pengangkatan. Dengan diucapkan sumpah tersebut, berarti para pegawai harus menjalankan tugas dengan sungguh - sungguh. Semoga saja saya dapat melaksanakan tugas dengan sebaik - baiknya.
Mudah - mudahan para PNS/ASN  angkatan 2013 dapat menjalankan tugas sebagai abdi negara di lingkungan Kabupaten Tana Tidung dapat menjalanakan amanah yang telah diemban.

Rabu, 17 Februari 2016

Penerapan alat Finger Print di SD Kujau

Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Tidung telah mulai mendistribusikan alat Finger Print atau alat sidik jari untuk mendata kehadiran setiap guru di masing - masing sekolah di Kabupaten Tana Tidung. Kepala Sekolah saya pun kemarin juga kebagian alat tersebut. Saya pun diserahkan tugas untuk mengoperasikan serta menginput data - data pegawai yang ada di sekolah saya. Awalnya lumayan bingung juga karena baru pertama kali ini saya melihat alat tersebut...hehehehe....maklum, masih wong ndeso. Pertama kali di pikiran saya sih, "apa bisa ya di sekolah pedesaan seperti ini cocok menggunakan alat ini?". Namun karena saya diamanatkan untuk mengoperasikan alat ini, mau tidak mau, ya harus saya ikuti. Lagipula, jaman sekarang diwajibkan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk turut andil dalm kedisiplinan. Sebenarnya penggunaan Finger Print ini sangat praktis digunakan. Tidak perlu tanda tangan setiap hari untuk mengisi kehadiran. Hanya scan salah satu jari ke mesin Finger Print, presensi pegawai udah terdata yang disertai dengan waktu kehadiran. Akan tetapi, jika pegawai yang bersangkutan tidak hadir pada waktu yang telah ditentukan, maka akan dianggap tidak hadir karena alat ini harus memindai salah satu jari pegawai yang bersangkutan sehingga sulit untuk diwakili salah satu pegawai yang lain.









Jumat, 12 Februari 2016

Hidroponik sistem wick



Saya mulai hobi bertanam sejak saya mulai bertugas mengajar di salah satu desa yang berada di kabupaten Tana Tidung, tepatnya di Desa Kujau pada tahun 2014 lalu.Saat pertama kali bertanam secara konvensional, tanaman yang saya tanam di lahan tanah selalu tidak bisa tumbuh. Bukan karena tingkat kesuburan tanah, namun karena hama pengganggu seperti belalang dan yang paling "mematikan"seperti bekicot (hehehe...). Pada umur 3 minggu, batang tnaman pasti patah. Bosan dengan situasi seperti itu, akhirnya saya cari - cari akal agar dapat bertanam dan dapat menikmati hasilnya.setelah mencari solusi, akhirnya ketemu juga cara bertanam yang menurut saya sangat bagus. Hidroponik adalah cara bertanam yang menggunakan media tanam selain tanah dan menggunakan nutrisi cair yang langsung mengenai akar. Saya menggunakan nutrisi pupuk cair AB Mix. Penggunaan nutrisi ini sangat mudah dan sudah sesuai dosis pada umur tanaman. Sangat praktis deh pokoknya.
 ragam cara berhidroponik juga beragam. Ada siatem Fertigasi, vertikultur, drip irigation, wick dan masih banyak lagi. Menggunakan sistem wick yaitu dengan memanfaatkan barang bekas seperti botol mineral, bekas wadah makanan, atau gelas air mineral. Sistem wick ini yang paling mudah dan murah dikalangan hidroponik. Saya menggunakan hidroponik sistem wick, selain mudah dan murah tapi juga karena listrik di tempat saya kurang support hehehe...sering mati. Hasil hidroponik wick ini pun hasilnya tumbuh tanaman cukup bagusdan cepat besar. Senang deh lihatnya. Hama pun tidak terlihat lagi. Bye - bye bekicot dan kawan - kawan....




Rabu, 10 Februari 2016

Akhirnya gedung baru SDN 006 Sesayap rampung

Setelah beberapa kali batal dibangun gedung baru karena terkendala masyarakat Desa Kujau yang mengklaim lahan sekolah ini, akhirnya kelar juga gedung baru di SDN 006 Sesayap di Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara. Rencanya sih, serah terima kunci gedung dari Dinas Pendidikan kepada Kepala Sekolah saya diiringi pemotongan pita (hehehe....seperti peresmian hotel saja). Saya berharap gedung ini sih dapat segera difungsikan supaya siswa - siswi kelas 1,2 dan 3 dapat belajar dengan aman dan tentram. Kondisi gedung lama ini yang telah berdiri dari tahun 1980an sampai sekarang lumayan memprihatinkan. Atap bocor, plafon sudah tidak utuh lagi serta dinding sekat antar kelas juga berlubang sehingga suara siswa - siswa yang bersebelahan kelas dapat terdengar hiruk pikuknya...hehehe...

Selasa, 09 Februari 2016

akses jalan udah mulai bagus

Hampir 1 tahun lamanya saya melewati jalan dari lokasi tugas mengajar menuju rumah istri, tidak terasa akses jalan sudah mulai bagus. 

Dari awal pertama kali saya melaksanakan tugas pada 1 september 2014 lalu, jalanan dari Tanjung Palas Kabupaten Bulungan menuju Kabupaten Tana Tidung bisa dibilang sangatlah menprihatinkan. Dalam hati saya berkata "koq bisa wilayah yang kaya ini jalannya seperti jalan sawah"... tapi karena semangat tekad saya, saya jalani saja hingga sekarang masuk tahun 2016 jalan sudah lumayan bagus dan saya yakin akan semakin mulus. Jadi makin semangat pulang nih Insya Allah tiap minggu melewati 2 kabupaten yaitu Kabupaten Bulungan (tempat Orang Tua) menuju rumah di Kabupaten Berau Kalimantan Timur(tempat Istri), menggunakan motor kesayangan legendaris Yamaha Scorpio (hehehe....bukan mau promosi). Saya berharap akses jalan akan semakin baik seiring dengan berdirinya Propinsi Kalimantan Utara serta baru terpilihnya Gubernur baru untuk Propinsi baru ini. Biar makin semangat pulang deh....hehehe...





 mudah-mudahn kedepannya jalan Provinsi Kalimantan Utara seperti gambar diatas....